NCSR – Secara Ringkas
NCSR adalah organisasi independen pertama yang mengembangkan pelaporan keberlanjutan di Indonesia dan organisasi pertama yang memperkenalkan istilah “laporan keberlanjutan” di Indonesia. NCSR didirikan pada tahun 2005 oleh 4 Ketua organisasi / asosiasi di Indonesia, yaitu:
- Ali Darwin, Chairman of the Indonesian Management Accountants Institute (Institut Akuntan Manajemen Indonesia/IAMI).
- Airlangga Hartarto, Chairman of the Public Listed Companies Association (Asosiasi Emiten Indonesia/AEI).
- Elmar Bouma, Chairman of the Indonesia-Netherlands Association (INA).
- Mas Achmad Daniri, Chairman of National Committee on Governance (Komite Nasional Kebijakan Governance/KNKG).
- Eddy Gunadi (Alm), Chairman of Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI).
Kegiatan NCSR pada awalnya adalah untuk mensosialisasikan sistem pelaporan keberlanjutan di Indonesia berdasarkan Buku Pedoman Laporan Keberlanjutan yang dibuat oleh ACCA UK bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia.
Pada acara peluncuran buku (2004), Menteri Lingkungan Hidup meminta Lembaga Akuntan Manajemen Indonesia (IAI) untuk menyebarkan buku pedoman di Indonesia. Sosialisasi ini kemudian digunakan sebagai program kerja oleh IAMI (Institut Akuntan Manajemen Indonesia).
Pada 2005 – 2007, NCSR secara aktif menyebarluaskan laporan keberlanjutan melalui seminar, lokakarya, dan audiensi dengan para Direktur dari beberapa BUMN di samping panggilan kehormatan kepada beberapa Menteri, yaitu; Menteri Keuangan, Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Negara untuk BUMN.
Pada akhir 2007, NCSR mulai mengadakan pelatihan laporan keberlanjutan tersertifikasi dengan mengundang pelatih dari Belanda dan Hong Kong. Peserta yang telah lulus pelatihan menerima sertifikat profesional yang disebut “Spesialis Pelaporan Keberlanjutan Bersertifikat (CSRS)”. Mereka diharapkan memiliki kemampuan untuk mengelola departemen CSR dan membuat laporan keberlanjutan.
Pada tahun 2008, NCSR mulai mengadakan pelatihan jaminan (verifikasi laporan keberlanjutan) dengan membawa pelatih dari New Delhi, India. Peserta yang lulus pelatihan ini menerima sertifikat profesional yang disebut “Assuror Pelaporan Keberlanjutan Bersertifikat (CSRA)”. Mereka diharapkan memiliki kemampuan untuk memeriksa keandalan laporan keberlanjutan.
Pada tahun 2011, NCSR ditunjuk oleh GRI (Global Reporting Initiative) sebagai Mitra Pelatihan GRI Resmi untuk Asia Tenggara yang mencakup Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina. Hingga akhir 2018, NCSR memiliki sekitar 1.800 alumni (pemegang sertifikat CSRS) yang tersebar di Asia Tenggara, termasuk 15 alumni dari Bangladesh.
Untuk mengembangkan profesionalisme pemegang CSRS, NCSR memprakarsai pembentukan organisasi / asosiasi profesional keberlanjutan yang disebut “Ikatan Praktisi Keberlanjutan Bersertifikat (IPKB)” atau dalam bahasa Inggris disebut “Institute of Certified Sustainability Practitioners (ICSP)”. Organisasi ini didirikan pada tahun 2016 dan mengadakan grand launching di Solo Sustainability Forum (SSF) pada 24 Februari 2018.
Selain pelatihan CSRS dan CSRA di wilayah Asia Tenggara, NCSR juga mengadakan Sustainability Reporting Awards (SRA) setiap tahun, sejak 2005 yang biasanya dilakukan di Gala Diner di Jakarta. Mulai tahun 2018, Sustainability Reporting Awards (SRA) berubah menjadi Asia Sustainability Reporting Rating (ASRR).